Jumat, 08 September 2017

Stress Bisa Jadi Penyebab Rambut Rontok Kamu

Tahukah Anda, manusia bisa mengalami rambut rontok dari 50 sampai 100 helai rambut per hari?

Meski kedengarannya menyeramkan, rambut rontok secara keseluruhan tidak akan menyebabkan kesehatan rambut menipis (atau bahkan kebotakan) karena Anda memiliki sekitar 100 ribu helai rambut di kepala Anda. Selain itu, rambut baru tumbuh sekaligus menggantikan rambut rontok.

Anda mungkin mengalami lebih banyak kehilangan rambut dari biasanya jika Anda menyadari adanya benjolan rambut rontok yang besar saat alga sampo atau rambut jatuh di antara gigi sisir.

Memang benar bahwa pria lebih cenderung kehilangan rambut daripada wanita, terutama karena kebotakan. Namun, penipisan dan kerontokan rambut juga sering terjadi pada wanita. Alasannya berkisar dari yang paling sederhana, seperti kekurangan vitamin, hingga masalah yang lebih kompleks, seperti tanda dan gejala penyakit.

Stres

Setiap jenis trauma fisik akibat stres berat, pascapersalinan, kecelakaan, penurunan berat badan yang signifikan, atau penyakit serius, hingga faktor emosional seperti perceraian, berkabung, atau tekanan kerja, dapat menyebabkan sejumlah besar rambut turun bahkan untuk sementara. Ini juga disebut telogen effluvium.

Mereka yang mengalami telogen effluvium umumnya menyadari kerontokan rambut enam minggu sampai tiga bulan setelah mengalami stres parah.

Siklus rambut kehidupan memiliki tiga fase penting: periode pertumbuhan, masa istirahat dan masa musim gugur. Stres yang parah bisa mengganggu siklus rambut, sehingga mempercepat rambut rontok.

Tanda itu mungkin helai rambut yang jatuh dari akar (memiliki tas "oval" seperti bola lampu di ujungnya). "Kantung" ini berarti bahwa rambut telah melewati seluruh fase pertumbuhan, menunjukkan bahwa siklus tersebut telah dipercepat oleh efek stres.

Hilangnya rambut yang disebabkan oleh telogen effluvium hanya membutuhkan waktu. Pertumbuhan rambut akan kembali normal dengan proses pemulihan ketegangan tubuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar